CD dan DVD sudah ada dimana-mana saat ini. CD digunakan untuk menyimpan semua file anda. Musik, gambar, video, dan berbagai software bisa masuk dalam satu keping CD. Compact Disk sangat mudah digunakan dan sangatlah murah. Dengan Rp. 10.000, banyak toko yang memberikan 4 keping CD sekaligus. Jika anda memiliki CD-R Drive, maka anda bisa memindahkan semua data-data anda ke sebuah CD.
Pada artikel ini, kita akan belajar bagaimana cara kerja CD dan juga CD Drive-nya.
Sejarah CD (Compact Disc).
CD pertama kali dibuat dalam bentuk prototypes oleh Philips dan Sony secara independen pada pertengahan hingga akhir tahun 1970. Kedua perusahaan lalu berkolaborasi untuk membuat format standar dan teknologi player yang dikomersialkan pada tahun 1982.
Material yang digunakan pada CD.
CD menggunakan beberapa material, sehingga dapat menyimpan informasi. Bahan untuk membuat CD adalah sebagai berikut:
- Label
- Acrylic
- Aluminium
- Polycarbonate plastic
1. Label
2. Acrylic
3. Aluminium
4. Polycarbonate Plastic
Sebuah CD dapat menampung informasi hingga 783 MB jika dihitung secara pasnya. CD memiliki diameter 4,8-inch (12 cm). Untuk menampung 783 MB pada ukurran kecil seperti ini, bentuk byte secara individual sangatlah kecil.
CD merupakan benda yang simpel yang terbuat dari plastik. Tebal CD adalah 1,2 mm. Sebagian besar dari CD terdapat polycarbonate plastic bersih yang dibentuk dengan injeksi. Saat pembuatan, plastik ini ditekan menjadi microscopic bumps (tonjolan mikroskopik) yang diarahkan satu, continuous, dan spiral yang sangatlah panjang dari sebuah data. Ketika polycarbonate yang bersih sudah dibentuk, reflective aluminum yang tipis akan ditambahkan pada disc, yang akan melapisi tonjolan tersebut. Kemudian acrylic akan disemprotkan ke aluminum untuk melindunginnya. Sebuah label akan di-print di acrylic tersebut.
Spiral.
Sebuah CD memiliki data berbentuk spiral. Jika pada Hard disk memiliki bentuk data yang tepat berbentuk lingkaran, CD berbentuk spiral. Tentu saja, data berbentuk spiral memiliki tempat untuk memulai dan mengakhiri. Pada CD, spiral tersebut dimulai pada bagian tengah dan terus berlanjut keujung dari CD tersebut.
Pada gambar disamping, bentuk dari track spiral tidaklah sebesar itu. Diameter dari track adalah 1,6 microns (1 meter = 1 juta microns) yang memisahkan antara garis track yang satu dengan yang lainnya.
Bumps (Tonjolan).
Tonjolan pada sebuah track memiliki lebar 0,5 microns. Memiliki panjang 0,83 microns dan memiliki tinggi 125 nanometers (1 Meter = 1 milyar nanometer). Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada gambar disamping.
Jika dilihat secara sekilas, tonjolan tersebut tidak akan terlihat oleh mata telanjang. Namun, laser dapat melihatnya. Karena bentuk tonjolan tersebut sangatlah kecil, spiral yang dibuat sangatlah panjang. Jadinya, banyak data bisa dimasukkan dalam CD. Jika spiral tersebut bisa diangkat, panjang dari spiral tersebut mencapai 5 KM jauhnya.
Komponen dari CD Drive.
Jika dilihat secara sekilas, tonjolan tersebut tidak akan terlihat oleh mata telanjang. Namun, laser dapat melihatnya. Karena bentuk tonjolan tersebut sangatlah kecil, spiral yang dibuat sangatlah panjang. Jadinya, banyak data bisa dimasukkan dalam CD. Jika spiral tersebut bisa diangkat, panjang dari spiral tersebut mencapai 5 KM jauhnya.
Komponen dari CD Drive.
CD Drive atau CD Player memiliki tugas untuk membaca tonjolan yang ada di CD. Karena tonjolan tersebut sangatlah kecil, lensa laser yang ada di CD Drive sangatlah akurat dan presisi. Di dalam CD Drive, terdapat 3 komponen utama.
- Drive Motor: Berfungsi untuk memutar CD. Kecepatan perputarannya diantara 200 hingga 500 RPM (Rotation Per Minute).
- Laser Lens: Berfungsi untuk membaca tonjolan di CD.
- Tracking mechanism: Menggerakkan komponen laser lens, sehingga laser lens dapat mengikuti arah pergerakan dari spiral tersebut. Tracking mechanism ini dapat bergerak dengan resolusi micron, mengikuti arah gerak spiral.
Cara Kerja CD Drive Membaca data di CD.
Di dalam CD Drive, laser lens akan mengeluarkan laser ke kepingan CD. Setelah laser tersebut mengenai tonjolan yang ada di CD, sinar itu pun memantul ke sebuah optical pickup. Pantulan sinar itulah yang dapat membaca setiap bit informasi yang ada di CD. Kemudian, sinyal bit digital itu diolah menjadi data analog dan diantarkan ke signal amplifier untuk diolah lebih lanjut oleh komputer. Setelah itu, komputer akan mengenal data analog itu dan datanya menjadi terpampang di layar anda.
Ilustrasi dari proses tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Cara Kerja CD (Compact Disc)
CD dan DVD sudah ada dimana-mana saat ini. CD digunakan untuk
menyimpan semua file anda. Musik, gambar, video, dan berbagai software
bisa masuk dalam satu keping CD. Compact Disk sangat mudah digunakan dan
sangatlah murah. Dengan Rp. 10.000, banyak toko yang memberikan 4
keping CD sekaligus. Jika anda memiliki CD-R Drive, maka anda bisa
memindahkan semua data-data anda ke sebuah CD.
Pada artikel ini, kita akan belajar bagaimana cara kerja CD dan juga CD Drive-nya.
Sejarah CD (Compact Disc)
CD pertama kali dibuat dalam bentuk prototypes oleh Philips dan
Sony secara independen pada pertengahan hingga akhir tahun 1970. Kedua
perusahaan lalu berkolaborasi untuk membuat format standar dan teknologi
player yang dikomersialkan pada tahun 1982.
Material yang digunakan pada CD
CD menggunakan beberapa material, sehingga dapat menyimpan informasi. Bahan untuk membuat CD adalah sebagai berikut:
- Label
- Acrylic
- Aluminium
- Polycarbonate plastic
Sebuah CD dapat menampung informasi hingga 783 MB jika dihitung secara
pasnya. CD memiliki diameter 4,8-inch (12 cm). Untuk menampung 783 MB
pada ukuran kecil seperti ini, bentuk byte secara individual sangatlah
kecil.
CD merupakan benda yang simpel yang terbuat dari plastik. Tebal CD adalah 1,2 mm. Sebagian besar dari CD terdapat polycarbonate plastic bersih yang dibentuk dengan injeksi. Saat pembuatan, plastik ini ditekan menjadi microscopic bumps (tonjolan mikroskopik) yang diarahkan satu, continuous, dan spiral yang sangatlah panjang dari sebuah data. Ketika polycarbonate yang bersih sudah dibentuk, reflective aluminum yang tipis akan ditambahkan pada disc, yang akan melapisi tonjolan tersebut. Kemudian acrylic akan disemprotkan ke aluminum untuk melindunginya. Sebuah label akan di-print di acrylic tersebut.
Spiral
Sebuah CD memiliki data berbentuk spiral. Jika pada Hard disk memiliki
bentuk data yang tepat berbentuk lingkaran, CD berbentuk spiral. Tentu
saja, data berbentuk spiral memiliki tempat untuk memulai dan
mengakhiri. Pada CD, spiral tersebut dimulai pada bagian tengah dan
terus berlanjut keujung dari CD tersebut.
Pada gambar disamping, bentuk dari track spiral tidaklah sebesar itu.
Diameter dari track adalah 1,6 microns (1 meter = 1 juta microns) yang
memisahkan antara garis track yang satu dengan yang lainnya.
Bumps (Tonjolan)
Tonjolan pada sebuah track memiliki lebar 0,5 microns. Memiliki panjang
0,83 microns dan memiliki tinggi 125 nanometers (1 Meter = 1 milyar
nanometer). Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada gambar disamping.
Jika dilihat secara sekilas, tonjolan tersebut tidak akan terlihat oleh
mata telanjang. Namun, laser dapat melihatnya. Karena bentuk tonjolan
tersebut sangatlah kecil, spiral yang dibuat sangatlah panjang. Jadinya,
banyak data bisa dimasukkan dalam CD. Jika spiral tersebut bisa
diangkat, panjang dari spiral tersebut mencapai 5 KM jauhnya.
Komponen dari CD Drive
CD Drive atau CD Player memiliki tugas untuk membaca tonjolan yang ada
di CD. Karena tonjolan tersebut sangatlah kecil, lensa laser yang ada di
CD Drive sangatlah akurat dan presisi. Di dalam CD Drive, terdapat 3
komponen utama.
- Drive Motor: Berfungsi untuk memutar CD. Kecepatan perputarannya diantara 200 hingga 500 RPM (Rotation Per Minute).
- Laser Lens: Berfungsi untuk membaca tonjolan di CD.
- Tracking mechanism: Menggerakkan komponen laser lens, sehingga laser lens dapat mengikuti arah pergerakan dari spiral tersebut. Tracking mechanism ini dapat bergerak dengan resolusi micron, mengikuti arah gerak spiral.
Cara Kerja CD Drive Membaca data di CD
Di dalam CD Drive, laser lens akan mengeluarkan laser ke kepingan CD.
Setelah laser tersebut mengenai tonjolan yang ada di CD, sinar itu pun
memantul ke sebuah optical pickup. Pantulan sinar itulah yang
dapat membaca setiap bit informasi yang ada di CD. Kemudian, sinyal bit
digital itu diolah menjadi data analog dan diantarkan ke signal amplifier untuk
diolah lebih lanjut oleh komputer. Setelah itu, komputer akan mengenal
data analog itu dan datanya menjadi terpampang di layar anda.
Ilustrasi dari proses tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini: